TAMBAHAN TULISAN ISD
“Tindak Kekerasan di
Indonesia”
Kita sering menyamakan antara konflik
dab kekerasan. Namun sebenarnya kedua hal tersebut tidaklah sama. Konflik
(pertentangan) adalah suatu cara untuk mencapai tujuan dengan cara melemahkan
pihak lawan tanpa menghiraukan nilai dan norma yang berlaku. Dalam konflik ada
pihak lain sebagai lawan. Kekerasan adalah suatu cara untuk menyampaikan
kehendak atau keinginan seseorang kepada orang lain dengan jalan paksa dan
ancaman. Dalam kekerasan pihak yang menjadi sasaran bukan lawan melainkan
korban. Memang dapat saja kekerasan menjadi jalan bagi pihak yang berkonflik
untuk mencapai tujuannya atau kekerasan menjadi wujud puncak suatu konflik.
Istilah
kekerasan digunakan untuk menggambarkan perilaku, baik yang terbuka maupun yang
tertutup, baik yang bersifat menyerang maupun bertahan, yang disertai
penggunaan kekuatan kepada orang lain. Dari pengertian ini dapat disebut empat
macam kekerasan, yaitu:
1.
Kekerasan
tertutup, yaitu kekerasan yang dilakukan dengan terang-terangan dan dapat
dilihat, misalnya perkelahian.
2.
Kekerasan
tertutup, yaitu kekerasan yang dilakukan dengan tersembunyi atau tidak langsung
dilakukan, misalnya ancaman.
3.
Kekerasan
agresif, yaitu kekerasan yang dilakukan untuk mendapatkan sesuatu, misalkan
penjambretan, perampokan, dan penodongan.
4.
Kekerasan
defensif, yaitu kekerasan untuk melindungi diri sendiri atau untuk bertahan.
Selain kekerasan yang dilakukan seorang diri,
dalam sosiologi dikenal istilah kekerasan kolektif. Kekerasan kolektif adalah
tindak kekerasan yang dilakukan oleh anggota kelompok secara bersama-sama.
Kekerasan kolektif biasanya dilakukan oleh suatu geng.
Tindakan kekerasan sering terjadi dalam
kehidupan sehari-hari di masyarakat. Tindak kekerasan juga sering terjadi dalam
interaksi antara laki-laki dan perempuan. Pada umumnya yang menjadi sasaran
tindakan kekerasan adalah perempuan, anak-anak, dan kaum lemah. Berikut ini
adalah contoh-contoh kekerasan yang dapat diamati dalam jarealitas sehari-hari
antara lain kasus perkosaan, kekerasan domestik (kekerasan rumah tangga),
pelecehan seksual, dan terorisme.
1.
Perkosaan
Contohnya: Kasus
perkosaan yang dilakukan majikan atau anak majikan terhadap pembantu rumah
tangga. Tidak jarang dad berita atau pengaduan bahwa tenaga kerja wanita (TKW)
yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga luar negeri diperkosa oleh majikan
atau anak majikan.
2.
Kekerasan
Domestik
Contohnya: Pelecehan
psikologis seperti kata-kata dan sikap yang merendahkan martabat dapt
mengakibatkkan gangguan emosi pada diri para korban seperti perasaan rendah
diri.
3.
Pelecehan
Seksual
Contohnya: Ajakan
untuk berhubungan intimoleh atasan terhadapseorang karyawati agar dapat naik
pangkat atau jabatan atau bisa juga dengan sentuhan fisik yang dilakukan rekan
sekerja atau atasan terhadap karyawati dalam bentuk rangkulan, pegangan,
ciuman,dan sebagainya
4.
Terorisme
Contohnya: Bulan Agustus
2003 sebuah bom meledak di Hotel JW Marriot, Jalan Rasudan Siad, Kuningan,
Jakarta Selatan dan Bulan September 2004 sebuah bom meledak di depan kantor
kedutaan besar Australia di Kuningan, Jakarta