PERMINTAAN DAN PENAWARAN
1. Pengertian
Permintaan dan Penawaran
Permintaan adalah jumlah produk
(baik barang maupun jasa) yang diinginkan konsumen pada berbagai tingkat harga
selama jangka waktu tertentu.
Permintaan dapat digolongkan
menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Permintaan absolut
Permintaan absolut adalah
permintaan yang tidak didukung oleh daya beli, tetapi lebih merupakan
angan-angan. Setiap orang dapat dipastikan mempunyai permintaan absolut.
b. Permintaan potensial
Permintaan potensial adalah
permintaan yang akan diwujudkan dengan sejumlah uang yang dimiliki. Artinya,
permintaan yang didukung daya beli, tetapi belum dilaksanakan. Misalnya, dengan
uang sebesar Rp100.000,00 di tabungan, seseorang berniat membeli sepatu, dan
sedang memikirkan sepatu merk apa yang hendak dibelinya. Orang-orang yang
memiliki permintaan potensial inilah yang biasanya menjadi sasaran iklan dan
berbagai bentuk promosi lainnya.
c. Permintaan efektif
Permintaan efektif adalah
permintaan terhadap barang atau jasa yang dilakukan sesuai dengan daya beli
yang dimiliki. Misalnya, Faris akhirnya membeli sepatu dengan merk X seharga
Rp75.000,00.
Konsep
penawaran menunjukkan berbagai jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual di pasar
oleh seseorang atau beberapa orang penjual. Dalam ilmu ekonomi, penawaran
(supply) diartikan sebagai berbagai jumlah barang yang akan dijual di pasar
oleh seseorang atau beberapa orang penjual pada berbagai tingkat harga selama
periode waktu tertentu.
2. Faktor –
Faktor Permintaan
Permintaan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut
ini :
1. Harga barang itu sendiri
Harga barang merupakan faktor utama
yang memengaruhi permintaan seseorang atau pasar. Harga yang murah, tetapi mutu
yang baik, akan menjadikan permintaan lebih banyak, sedangkan harga tinggi
dengan mutu yang biasa-biasa saja menjadikan permintaan berkurang.
2. Perubahan harga barang yang berkaitan
Jika kompor gas disubstitusikan
dengan kompor minyak tanah maka ketika terjadi kenaikan harga gas maka
permintaan terhadap kompor minyak tanah bertambah sebagai barang pengganti
karena dianggap lebih murah. Contoh lainnya jika gas adalah barang komplementer
dari kompor gas maka ketika harga gas naik akan menyebabkan permintaan kompor
gas menjadi turun.
3. Pendapatan masyarakat (daya beli masyarakat)
Pendapatan memengaruhi daya beli
seseorang. Semakin besar pendapatan, permintaan terhadap barang cenderung
meningkat. Begitupun semakin kecil pendapatan maka akan semakin kecil pula
permintaan terhadap barang.
4. Populasi penduduk (banyak sedikitnya jumlah penduduk)
Semakin banyak jumlah penduduk suatu
daerah maka semakin besar pula permintaan barang di daerah tersebut.
5. Selera konsumen (minat/keinginan masyarakat)
Misalnya, setelah ditemukan alat
komunikasi berupa telepon selular, selera orang beralih dari telepon rumah ke
telepon selular sehingga permintaan akan jenis telepon tersebut semakin
meningkat.
6. Adanya barang pengganti (subtitusi)
Ketika harga gas naik, masyarakat
beralih pada barang substitusinya, yaitu minyak tanah sehingga permintaan
minyak tanah akan meningkat.
7. Tingkat kebutuhan terhadap suatu macam barang (intensitas kebutuhan)
Kebutuhan barang pokok, seperti
pangan, papan, dan sandang di daerah bencana (seperti di NangroeAceh Darussalam
dan Pangandaran, Jawa barat) sangat mendesak sehingga tingkat permintaan akan
kebutuhan pangan, papan, dan sandang sangat besar dibandingkan didaerah
lainnya.
8. Mode (trend)
Mode mendorong orang untuk
menyesuaikan diri dengan zamannya sehingga sangat memengaruhi permintaan akan
barang karena jika tidak membeli barang sesuai dengan mode atau trendnya saat
itu, akan cenderung ketinggalan zaman.
2. Faktor
yang Memengaruhi Penawaran
Kesediaan produsen atau perusahaan
memproduksi dan menawarkan berbagai
jumlah barang dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.
a. Harga Barang Itu Sendiri
Produsen atau perusahaan akan
menawarkan lebih banyak barang jika harga naik. Begitupun sebaliknya, jika
harga turun, jumlah barang yang ditawarkan akan semakin sedikit. Hal ini sesuai
dengan hukum penawaran yang menjelaskan hubungan antara harga suatu barang dan
jumlah barang yang ditawarkan.
b. Biaya Produksi
Produsen membutuhkan berbagai faktor
produksi untuk dapat menghasilkan barang dan jasa. Faktor-faktor produksi
tersebut harus dibeli oleh produsen dari pemilik faktor-faktor produksi
(konsumen). Oleh karena itu, semakin murah harga faktor produksi, biaya
produksi akan sedikit sehingga produsen dapat lebih banyak memproduksi barang
yang ditawarkan. Sebaliknya, jika harga faktor produksi tinggi, barang yang
ditawarkan produsen akan menurun pada setiap tingkat harga.
c. Tingkat Teknologi
Penggunaan teknologi memiliki
peranan penting dalam kegiatan produksi. Perusahaan yang menggunakan teknologi
pada tingkat yang lebih tinggi dapat meningkatkan hasil produksinya dengan
cepat. Di samping itu, penggunaan teknologi yang tinggi juga akan
menyebabkan biaya produksi semakin murah. Peningkatan hasil produksi dan biaya
produksi yang semakin murah akan menyebabkan jumlah barang yang ditawarkan semakin
banyak pada tingkat harga tertentu.
d. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah di antaranya
dalam hal pajak dan subsidi. Semakin besar pajak, jumlah barang yang ditawarkan
akan menurun, begitu pula sebaliknya. Adapun semakin besar subsidi, jumlah
barang yang ditawarkan akan bertambah. Sebagai contoh, pada waktu pemerintah
masih memberikan subsidi bahan bakar minyak (BBM), perusahaan dapat melakukan
proses produksi dengan biaya yang relatif lebih murah. Setelah kebijakan
subsidi BBM dikurangi, biaya produksi meningkat dan jumlah barang yang
ditawarkan perusahaan menurun.
e. Faktor Alam
Pengaruh alam terutama akan
memengaruhi penawaran produk pertanian dan perikanan. Misalnya, bagi para
petani, iklim yang tidak menentu dapat menyebabkan gagal panen sehingga jumlah
barang yang ditawarkan (contohnya beras) akan berkurang.
HUKUM
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
1. Hukum Permintaan dan
Asumsi yang Mendasarinya
Hukum permintaan merupakan rumusan
yang menjelaskan hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang yang
diminta pada jumlah barang yang diminta merupakan variabel yang dipengaruhinya.
Hukum permintaan berbunyi:
“Jika harga suatu barang naik,
jumlah barang yang diminta per unit waktu akan turun. Begitu sebaliknya,
jika harga suatu barang turun, jumlah barang yang diminta per unit waktu akan
naik.”
Adapun asumsi yang mendasari hukum
permintaan adalah faktor-faktor lain selain harga yang memengaruhi jumlah
barang yang diminta dalam keadaan tetap sama (ceteris paribus). Keadaan
lain yang harus tetap sama antara lain pendapatan konsumen, harga barang,
dan selera konsumen. Acuan dari semua permintaan adalah kebutuhan individu.
Namun, dalam analisis harga dan jumlah barang diminta yang menjadi acuan adalah
permintaan pasar yaitu penjumlahan total dari semua permintaan individu.
D adalah kurva permintaan semula, D’ adalah kurva permintaan setelah
pendapatan naik, dan D” adalah kurva permintaan setelah pendapatan turun.
Selain dapat digambarkan dalam kurva, hubungan antara harga dan jumlah barang
yang diminta juga dapat dirumuskan secara matematis dalam sebuah fungsi
permintaan. Melalui fungsi permintaan, dapat diketahui hubungan antara variabel
bebas (independent variable) yaitu harga dan variabel tidak bebas (dependent
variable), yaitu jumlah barang yang diminta, dengan asumsi faktor-faktor lain
tetap.
2. Hukum Penawaran dan Asumsi
yang Mendasarinya
Hukum penawaran merupakan rumusan
yang menjelaskan hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang yang
ditawarkan perusahaan pada berbagai tingkat harga selama jangka waktu tertentu.
Dalam hal ini, harga barang merupakan variabel yang berpengaruh. Adapun jumlah
barang yang ditawarkan merupakan variabel yang dipengaruhi.
Hukum penawaran berbunyi:
“Jika
harga suatu barang naik, ceteris paribus (keadaan lain tetap sama), jumah
barang yang ditawarkan per unit waktu akan bertambah. Begitu sebaliknya, jika
harga suatu barang turun, ceteris paribus, jumlah barang yang ditawarkan per
unit waktu akan turun.”
Asumsi
yang mendasari hukum penawaran adalah faktor-faktor lain selain harga yang
memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan ceteris paribus. Faktor-faktor lain
yang harus tetap sama antara lain biaya produksi, harga barang lain, dan
tingkat teknologi. Hal yang dianalisis pada penawaran konsumen adalah hubungan
jumlah barang yang ditawarkan dengan harga pasar atau hubungan antara harga
pasar dan jumlah barang yang akan diproduksi dan dijual, dengan asumsi keadaan
lain tetap tidak berubah.
Jika diperhatikan kurva penawaran
memiliki kemiringan (slope) yang bergerak ke atas, yaitu bergerak dari kiri
bawah ke kanan atas karena terdapat hubungan yang positif atau searah antara
harga dan jumlah barang yang ditawarkan, yaitu semakin tinggi harga, semakin
banyak
jumlah barang yang ditawarkan.