Menurut saya, kesembilan elemen
tersebut sudah memenuhi syarat dari tujuan fungsi khusus bahasa indonesia,
karena kesembilan elemen tersebut sangat diperlukan dalam bahasa indonesia. Di
dalam lisan saja kita harus menggunakan ejaan yang disempurnakaan (EYD), pada
saat berbicara didalamnya terdapat ragam bahasa. Kemudian di dalam tulis saja
setiap hari kita membuat kalimat dengan pemilihan kata atau diksi yang benar
dan tepat agar jelas dibaca oleh si pembaca, kemudian juga setiap kita membuat
suatu tulisan pastilah ada alinea atau paragrafnya.
Pada saat
kita membuat sebuah karangan kita harus membuat dan menggunakan kerangka
karangan agar karangan yang kita buat menjadi rapi dan teratur, kemudian juga
di karangan tersebut juga menggunakan EYD dan pemilihan kata yang tepat.
Kemudian pada saat kita membuat karya tulis ilmiah (KIR) atau penulisan ilmiah
(PI) kita harus membuat dan menggunakan perencanaan penulisan karangan ilmiah
agar KIR atau PI tersebut bisa mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus
kita buat beserta isinya dari penulisan tersebut. Setelah itu tambahkan juga
kutipan dan catatan kaki serta abstrak dan daftar pustaka agar KIR dan PI
tersebut rapih dan sempurna serta bisa mengetahui sumber datanya dari mana saja
yang kita ambil buat penulisan tersebut. Di dalam penulisan tersebut terdapat
juga EYD dan pemilihan kata atau diksi yang benar dan tepat sehingga jelas
untuk dibaca oleh si pembaca.
Jadi
kesimpulannya adalah bahwa kesembilan elemen tersebut benar-benar memenuhi
syarat dari tujuan fungsi khusus dimana mampu menggunakan bahasa indonesia
secara baik dan benar, baik lisan dan terutama tulis sebagai sarana pengungkap
gagasan ilmiah. Jika di dalam bahasa indonesia salah satu dari kesembilan
elemen tersebut tidak digunakan maka bahasa indonesia tersebut tidak akan
sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar