Rabu, 28 Desember 2011

TULISAN ISD

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, dan KEMISKINAN
“Realitas Kemiskinan”
          Kemiskinan merupakan suatu keadaan di mana masyarakat mengalami kesenjangan antara pendapatan dengan kebutuhan. Keadaan ini disebabkan oleh keterbatasan manusia untuk mengembangkan dirinya secara ekonomis sepadan dengan orang-orang di sekitarnya. Kemiskinan sering kali disebabkan karena kebodohan dan kemalasan, namun dapat juga disebabkan karena kondisi alam, resesi, dan depresi ekonomi atau karena pertumbuhan pendudukan yang relatif cepat sehingga tidak sebanding dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan.
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan  apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
1.   Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
2.   Posisi  manusia dalam lingkungan sekitar
3.   Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi
Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat, dan sistem nilai yang dimiliki.
Dalam hal ini garis kemiskinan dapat tinggi atau rendah. Terhadap posisi manusia dalam lingkungan sosial, bukan ukuran kebutuhan pokok yang menentukan, melainkan bagaimana posisi pendapatannya ditengah-tengah masyarakat sekitarnya. Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi ditentukan oleh komposisi pangan apakah benilai gizi cukup dengan nilai protein dan kalori cukup sesuai dengan tingkat umur, jenis kelamin, sifat pekerjaan, keadaan iklim dan lingkungan yang dialaminya.
Beberapa akibat dari kemiskinan, antara lain sebagai berikut:
a.   Tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan secara wajar, baik kebutuhan mendasar, dan kebutuhan sosial maupun kebutuhan integratif.
b.   Tidak terpenuhinya biaya pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal.
c.    Lambatnya proses pembangunan bagi masyarakat yang mengalami kemiskinan sehingga pemukiman tampak statis.
d.   Tingkat kesehatan yang rendah serta minimnya pengetahuan tentang kesehatan, rentan terhadap bahaya-bahaya penyakit akibat kekurangan gizi serta tidak terpenuhinya cadangan biaya berobat.
Berdasarkan ukuran ini maka mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1.   Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
2.   Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha
3.   Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD
4.   Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
5.   Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar